Senin, 09 Maret 2009

Perjalanan ke cempaka (tempat pendulangan intan),Banjarmasin (kalsel)

Perjalanan pada tanggal : 30 desember' 08

Hari ini begitu cerah, menambah semangat perjalanan menuju cempaka. Cempaka adalah tempat pendulangan (penggalian) intan. Sekitar jam 9.30 pagi sang guide (pak Yuliansyah,bagi yang tertarik, aku akan infokan contact person untuk touring) menjemput kami di hotel, dengan kendaraan kita langsung menuju cempaka, jarak tempuh sekitar 1 jam. Tidak sulit menuju tempat ini, sepanjang perjalanan sekitar traffic light, kita melihat beberapa pedagang dengan kue khas mertapura yaitu LELEPON buntut. Kue ini mirip dengan klepon yang dikenal dibali.Kue dari bahan ketan yang didalamnya berisikan gula merah,ujung kue ini berbentuk buntut/ekor.

Pak Yuliansyah menuturkan kepada kami, bagaimana tahapan pertama dibukanya tanah untuk digali mencari intan. Biasanya sang pemilik tanah bermimpi mengenai intan atau mereka memanggil paranormal untuk mengetahui apakah tanah mereka berpotensi intan didalamnya atau tidak. Setelah sang pemilik meyakini tanah mereka mengandung intan, mereka mengadakan syukuran sesuai adat dan menentukan hari penggalian pertama. Sang pemilik tanah akan mencari seorang investor dimana mereka memanggil "bos" . Seorang bos akan memiliki lebih kurang 25-30 orang pekerja, yang akan di danai berupa peralatan pekerja, makan, dan gaji. Semua keuangan akan dikeluarkan oleh sang bos. Kata intan di areal pendulangan dianggap tabu...........maaf, ditempat pendulangan mereka tidak menyebutnya intan tetapi "galuh" yang dalam bahasa banjar artinya "anak perempuan kesayangan".Ketika pekerja menemukan intan mereka akan memasukannya kedalam mulut sesaat (berharap tidak hilang) lalu menyimpannya kedalam kantong. Hal ini dilakukan karena mereka mempercayai intan adalah barang gaib, yang bisa menghilang begitu saja. Ketika intan sudah terkumpul, pekerja menyetor ke bos, dan dilakukan penghitungan sebagai berikut : prosentase untuk pemilik tanah, prosentase investor, dikurangi biaya produksi pekerja, dan pajak...........baru merupakan hasil/uang yang didapat pekerja. Prosentase sudah ditetapkan di awal perjanjian.


Tempat Pendulangan



Pekerja asik mendulang intan

Selama di tempat pendulangan ini, kami melihat beberapa areal penggalian, dan juga melihat bagaimana pekerja mendulang intan di nampan yang besar dan berat........mencari sebuah titik berkilap diantara lumpur dan batu, wah pekerjaan susah juga buat ku! Harus sabar dan mata terbuka lebar.....bermain lumpur ternyata menghasilkan intan. Salah satu pekerja memberitahu saat dia menemukan sesuatu, aku menjerit : "ini kan gula pasir, bukan intan?" aduh memang mirip sekali seperti gula karena intan ini kecil. Selain intan, mereka juga menemukan emas, bebatuan yang bisa di asah untuk perhiasaan, sedangkan batu yang bukan jenis perhiasaan akan dijual untuk bahan bangunan.



Ternyata berat alat mendulang ini



Batu yang sudah tak terpakai


Setelah 2jam perputar disekitar areal, kami selanjutnya menuju tempat pengasahan intan di daerah Mertapura. Tempat ini merupakan koperasi yang bekerja sama dengan Bank Indonesia, mereka mengasah intan dan membentuknya menjadi 33sudut,dimana 24 sudut bagian bawah, 32 sudut bagian atas dan 1 sudut dasar(meja). Para pekerja ini sempat mendalami pengasahan intan di belanda dengan alat modern, sehingga intan indonesia bisa bersaing ditaraf international. Intan ini setelah diasah kita sebut BERLIAN. Mereka juga mempunyai tempat display untuk berlian yang sudah berbentuk perhiasaan, harga menurut jenis berlian dan kadar emas dari perhiasaan tersebut.


Gambar cara mengasah menjadi berlian


Selanjutnya kita melanjutkan perjalanan ke pasar Mertapura, pasar ini khusus pasar penjualaan berbagai jenis bebatuan dan berlian. Banyak sekali jenis permata yang diperdagangkan disini, dari jenis kecubung,mirah,diamond,permata khas kalimantan...dan lain-lain. Kita bisa memanjakan mata melihat warna warni permata, setelah melihat banyak, akhirnya aku memutuskan membeli sepasang blue safir, dan beberapa perhiasan bebatuan untuk oleh-oleh keluarga dirumah. Setelah puas melihat permata, kita menyusuri bagian kiri pasar. Wah, disini banyak meja-meja kecil berjejer dengan berbagai jenis kue dan panganan khas banjar. Suami ku mencoba snack jengkol dengan santan, terasa aneh untuk lidah jerman nya! akhirnya dia menemukan kue yang terbuat dari gula kelapa dan ketan yang digiling,lezat!

Kita mencoba hampir semua jenis kue yang ditawarkan, sebelum melanjutkan perjalanan pulang ke kota banjarmasin kembali. Perjalanan hari ini membutuhkan waktu sekitar 6 jam untuk berkeliling di cempaka dan pasar mertapura. Hari yang cukup melelahkan.....sehingga perlu makanan untuk mengganti energi yang kita keluarkan, atas saran guide, kami mencoba rumah makan cendrawasih (rumah makan khas banjar) sebelum kembali ke hotel untuk beristirahat.



Kue lezat pilihan suami lagi dibikin



Suami berpikir : apalagi yah yang dicoba?
Lokasi : Pasar Mertapura sisi kiri


1 komentar:

  1. Halo, saya skr di Banjarmasin. Travel report yang sangat nenarik. Bisa minta nomornya pak Yulianstah? Kemudian bisa informasikan biaya2 utk pergi ke cempaka dan Pasar Martapura?

    BalasHapus